Minggu, 13 Desember 2015

E COMMERCE Pada Salah Satu Situs Online Shop ( Zalora )

  1. Information Level    
          Pada bagian ini online shop menyediakan berbagai pilihan kebutuhan pakaian mulai dari pakaian,  atasan, bawahan, sepatu, aksesoris dan berbagai macam kebutuhan fhasion pria maupun wanita. Pada halaman utama disediakan seperti katalog untuk para pengunjung situs untuk sekedar melihat barang atau mencari barang yang diinginkan. Pada tahap ini para pengunjung juga dapa memasukan barang-barang ke dalam whislist atau daftar keinginan sebelum melakukan transaksi. Pemesanan dan transaksi pembelian bisa dilakukan di PC maupun pada perangkat smartphone. Dalam tahap ini pengunjung situs dapat melihat harga barang, ukuran, warna, jesnis bahan, dan cara perawatan bang












  2. Transaction Level
       Pada tahapan transaksi situs belanja online ini menampilkan kembali barang yang anda pesan, hal ini dilakukan guna meyakinkan pelanggan mengenai barang yang sedang dipesannya.






       Sistem juga memerlukan alamat pelanggan utuk memastikan pesanan yang akan dikirim sampai ketangan pelanggan.selain itu juga disertakan nama penerima barang sesuai dengan pemesan.





 Tahap selanjutnya adalah pembayaran, pelangga akan dimita membayar produk yang telah dipesan melalui nomer rekening yang teah disediakan oleh pihak situs belanja online dan dapat dilakukan dibank yang telah ditunju oleh pihak online shop.









    3. Distribution Level
        pada tahap distribusi situs belanja online akan menujukan posisi barang pada saat pengiriman barang, sehingga pelanggan dapat memperkirakan seberapa lama barang akan sampai ditangan. Pada saat pengiriman dapat dipantau melaui aplikasi atau bisa langsung menggunakan aplikasi zalora itu sendiri





Minggu, 06 Desember 2015

Annual Report (lanjutan post sebelumnya)

2. Financial Reporting
pelaporan yang dilakukan oleh perusahaan yang berkaitan dengan kondisi keuangan. Biasanya berkaitan dengan nilai perusahaan bisa dalam bentukharga saham maupun yang lain
  • Laporan Harga Saham Pt.Telkom Indonesia
Tabel Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham Telkom di BEI
Tahun Kalendar
Harga Saham
Volume
(lembar saham)
Jumlah Saham
Beredar
Kapitalisasi
Pasar
(Rp miliar)
Tertinggi
Terendah
Penutupan
(dalam Rupiah)
2009
2.070
1.150
1.890
20.872.067.500
98.347.123.900
190.512
2010
1.960
1.390
1.590
28.539.250.000
98.347.123.900
160.272
2011
1.610
1.320
1.410
22.207.895.000
96.931.696.600
142.128
2012
1.990
1.330
1.810
23.002.802.500
95.745.344.100
182.448
Triwulan Pertama
1.430
1.330
1.400
5.197.855.000
96.096.969.100
141.120
Triwulan Kedua
1.740
1.400
1.630
6.934.820.000
95.921.374.100
164.304
Triwulan Ketiga
1.970
1.590
1.890
5.100.152.500
95.767.844.100
190.512
Triwulan Keempat
1.990
1.730
1.810
5.769.975.000
95.745.344.100
182.448
2013
2.580
1.760
2.150
27.839.305.000
97.100.853.600
216.720
Triwulan Pertama
2.230
1.760
2.200
5.993.025.000
95.745.344.100
221.760
Triwulan Kedua
2.580
1.900
2.250
8.265.647.500
96.044.401.100
226.800
Triwulan Ketiga
2.450
1.950
2.100
7.206.438.500
97.100.853.600
211.680
Triwulan Keempat
2.375
1.980
2.150
6.374.194.000
97.100.853.600
216.720
September
2.450
1.950
2.100
2.644.068.500
97.100.853.600
211.680
Oktober
2.375
2.100
2.350
2.019.709.500
97.100.853.600
236.880
November
2.350
2.025
2.175
2.055.114.500
97.100.853.600
219.240
Desember
2.200
1.980
2.150
2.299.370.000
97.100.853.600
216.720
2014
Januari
2.275
2.060
2.275
1.758.433.800
97.100.853.600
229.320
Februari
2.420
2.170
2.325
2.015.617.700
97.100.853.600
234.360

  1. Perusahaan melaksanakan pemecahan saham (stock split) dengan rasio satu berbanding dua untuk saham biasa dengan nilai nominal Rp500 per lembar saham menjadi nilai nominal Rp250 per lembar saham sebagaimana diputuskan dalam RUPST pada tanggal 30 Juli 2004, yang efektif pada tanggal 1 Oktober 2004.
  2. Perusahaan melaksanakan pemecahan saham (stock split) dengan rasio 1:5 untuk saham biasa dengan nilai nominal Rp250 per lembar saham menjadi nilai nominal Rp50 per lembar saham sebagaimana diputuskan dalam RUPST pada tanggal 19 April 2013, yang efektif pada tanggal 2 September 2013.
  3. Nilai nominal hasil dua kali stock split tersebut di atas telah diperhitungkan pada seluruh periode yang tertera.
  4. Kapitaslisasi pasar adalah perkalian harga saham dengan modal ditempatkan dan disetor penuh yaitu 100.799.996.400 lembar.

  • laporan CSR atau laporan lanjutan

Annual Report


  1. Financial statemen 
laporan keuangan adalah laporan yang berkaitan dengan kondisi keuangan sebuah perusahaan. yang termasuk kedalam laporan keuangan adalah laporan posisi keuangan, laporan laba-rugi, laporan arus kas, dan catatan atas pelaporan keuangan, berikut ini adala beberapa contoh financial repot dari PT.Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk.
  • laporan posisi keuangan
















  • laporan laba rugi 


















  • laporan perubahan ekuitas















  • laporan arus kas





















  • catatan ata pelaporan keuangan
















Minggu, 29 November 2015

FRAUD TREE DAN COSO 2013 (TUGAS IV)


Kecurangan (fraud) adalah tindakan yang dilakukan secara sadar atau tidak sadar oleh seseorang atau kelompok yang menyalahi aturan yang telah diterapkan untuk keuntungan pribadi atau kelompoknya sendiri.

Menurut The Association of Certified Fraud Examiners (ACFE), mencari atau menemukan penyimpangan dalam suatu perusahaan itu sulit sebab penyimpangan memiliki sifat dasar yang tertutup. Oleh karena itu, ACFE membuat suatu klasifikasi yang disebut “Fraud Tree”, yaitu sistem klasifikasi mengenai kemungkinan kecurangan yang dilakukan oleh karyawan di dalam suatu perusahaan. Secara umum, klasifikasi yang dilakukan terbagi menjadi tiga, yaitu:
  1. Penyimpangan atas aset (asset missappropriation), yaitu Penyalahgunaan terhadap aktiva tetap atau harta perusahaan yang digunakan untuk keuntungan pribadi atau kelompok.
  2. Pernyataan palsu (fraudulent statement), kecurangan yang biasanya terjadi dalam pelaporan keuangan yang dibuat untuk menunjukan kondisi perusahaan yang baik, dengan memalsukan pemasukan atau pengeluaran, laporan keuangan dibuat dengan baik namun tidak jujur.
  3. Korupsi (corruption), perbuatan melawan hukum dengan mengambil keuntungan atau harta yang bukan menjadi haknya demi keuntungan pribadi.
Dalam dunia kerja kecurangan dapat terjadi kapan saja dan dalam bidang pekerjaan apa saja, salah satu bidang yang rentan terjadi kecurangan adalah bidang keuangan. Cressey dalam penelitiannya telah berhasil menyimpulkan sebab-sebab terjadinya kecurangan. Hasil penelitian Cressey ini juga dikenal dengan teori Fraud Triangel. teori ini banyak dianggap sebagai salah satu teori yang direkomendasikan untuk digunakan dalam bahan belajar mengajar. Faktor-faktor yang termuat dalam teori Fraud Triangel 
·          

  1. Pressure atau tekanan, dalam dunia kerja tentu tekanan dapat terjadi baik itu tekanan internal maupun tekanan eksternal, tekanan ekonomi salah satunya dimana  tekanan kebutuhan sehari-hari menjadikan seseorang berbuat apa saja untuk memenuhinya tidak terkecuali melakukan kecurangan, banyak karyawan maupun pejabat yang melakukan kecurangan selain karena tekanan juga hasrat atau nafsu untuk menjadi seseorang yang kaya.
  2.  Opportuny atau kesempatan, sebuah tindakan kecurangan atau kejahatan bisa saja terjadi karena adanya celah atau kesempatan. Kurangnya pengawasan dalam perusahaan membuat orang-orang didalamnya melihat celah untuk mengambil keuntungan pribadi, hal ini tentusaja sangat merugikan perusashaan. 
  3.  Rationalization atau rasionalitas, kebiasaan-kebiasaan buruk yang sering dilakukan didalam perusahaan dapat membentuk anggapan bahwa kecurangan adalah hal yang rasional untuk dilakukan.
  Jenis-jenis fraud yang lain dijelaskan oleh ACFE(Associated of Certified Fraud Examiner) dalam fraud tree berikut


  1. Corruption atau korupsi, perbuatan melawan hukum dengan mengambil keuntungan atau harta yang bukan menjadi haknya demi keuntungan pribadi. korupsi bisa terjadi dimana saja, baik itu di lembaga pemerintahan maupun lembaga milik swasta. berikut adalah beberapa penyebab terjadinya korupsi:
  •           Konflik Kepentingan. dalam hal ini para pelaku orang yang melakukan korupsi lebih mementingkan kepentingan pribadi dibandingkan kepntingan instansi tempat dia bekerja. Rasa tidak mudah puas biasanya menjadi seseorang menginginkan kekayaan yang lebih untuk dirinya.
  •     Penyuapan, penyuapan dilakuakn biasanya kepada pejabat-pejabat birokrasi oleh pihak luar, penyuapan dilakukan untuk mempermudah birokrasi, sulitnya birokrasi di indonesia membuat praktik penyuapan sering terjadi. penyuapan dapat dilakukan dengan berbagai cara bisa dengan menyodorkan uang, cek, perhiasan, atau dalam bentuk bagi untung.
  •      Illegal Gratuities adalah pemberian yang dilakukan kepada seseorang untuk tujuan tertentu. dalam praktiknya para pejabat-pejabat tinggi sering menerima gratifikasi baik yang diterima secara sadar maupun tidak sadar. 
·   
     2. Asset Misappropriation  atau penggelapan
         Biasanya dilakukan dengan 3 cara antara lain:
·         Skimming: dalam skimming uang dijarah sebelum uang tersebut secara fisik masuk ke perusahaan. Cara ini terlihat dalam fraud yang sangat dikenal oleh auditor, yaitu lapping.
·         Larceny. Berbeda dengan skimming, maka larceny yaitu menjarah uang ketika sudah masuk dalam perusahaan. Dalam fraud tree larceny ada 5 yaitu billing schemes, Payroll Schemes, Expense Reimbursement Schemes, Check Tampering dan Register Disbursement
  • Billing Schemes: adalah skema dengan menggunakan proses billing atau pembebanan tagihan sebagai sarananya. Pelaku dapat mendirikan perusahaan bayangan yang seolah-olah merupakan pemasok atau rekanan atau kontraktor sungguhan. Perusahaan bayangan ini merupakan sarana untuk mengalirkan dana secara tidak sah ke luar perusahaan.
  • Payroll Schemes: adalah sekema melalui pembayaran gaji. Bentuk permainannya antara lain dengan pegawai atau karyawan fiktif. Atau dalam pemalsuan jumlah gaji. Jumlah gaji yang dilaporkan lebih besar dari gaji yang dibayarkan.
  • Expense Reimbursement Schemes. Sekam melalui pembayaran kembali-biaya-biaya, misalnya biaya perjalanan. Contoh seorang salesman mengambil uang muka perjalanan dan sekembalinya dari perjalanan dia membuat perhitungan biaya perjalanan. Kalau biaya perjalanan melampaui melampaui uang mukanaya, ia akan meminta penggantian. Ada beberapa cara skema melalui reimbursement ini. rincian biaya menyamarkan jenis pengeluaran yang sebenarnya atau biayanya dilaporkan lebih besar dari pengeluaran sebenarnya. 
  • Check Tampering: pemalsuan cek
  • Register Disbursement adalah pengeluaran yang sudah masuk dalam Cash Register. Skema ini melalui register disbursement pada dasarnya ada dua yaitu pengembalian uang yang dibuat-buat dan pembatalan palsu.
·         3. Fraudulent Statement
Fraud yang berkenaan dengan penyajian laporan keuangan. Ada beberapa cara yang dapar dilakukan antara lain menyajikan asset atau pendapatan lebih tinggi dari yang sebenarnya dan juga menyajikan asset atau pendapatan lebih rendah dari yang sebenarnya. 
 
 
 
 

COSO FRAMEWORK 2013

Definisi Pengendalian Internal menurut COSO
Pengendalian internal adalah proses yang dipengaruhi dewan direksi, manajemen dan personel lainnya, pada suatu entitas, didesain untuk menyediakan penjaminan bertanggung jawab mengenai  pencapaian tujuan hubungannya dengan operasional, laporan dan pencapaian tujuan.
COSO Cube 2013
Ada sebuah hubungan langsung antara tujuan, sesuatu yang diperjuangkan entitas untuk dicapai, komponen/unsur-unsur, yang menunjukkan apa yang dibutuhkan untuk meraih tujuan tersebut dan unit operasi, entitas resmi dan struktur lainnya dalam entitas. Hubungan tersebut dilukiskan dalam bentuk kubus.
·         Tiga kategori tujuan ditunjukkan pada kolom
·         Lima komponen ditunjukkan oleh baris
·         Struktur organisasi yang menunjukkan keseluruhan entitas, divisi, cabang, unit operasi atau fungsional, termasuk proses bisnis seperti penjualan, pembelian, produksi dan marketing dan untuk yang berkaitan dengan pengendalian internal, digambarkan oleh tiga dimensi dari kubus.



Komponen Pengendalian Internal
  • Control Environtment / Lingkungan Pengendalian
Merupakan susunan dari standar, proses dan struktur yang menyediakan dasar untuk terlaksananya pengendalian internal dalam organisasi. Dewan Direksi dan majajemen senior menetapkannya sebagai sifat paling utama menimbang pentingnya pengendalian internal dan juga mengharapkan standar perilaku.
  • Risk Assessment / Taksiran Resiko
Resiko dipandang sebagai kemungkinan bahwa suatu kegiatan akan dilaksanakan tidak dapat memenuhi tujuan. Analisis Resiko berkaitan secara dinamis dan literatif untuk mengidentifikasi dan menaksir resiko untuk mencapai tujuan. Maka, perkiraan resiko membentuk dasar untuk menentukan bagaiman resiko itu adan diatur.
  • Control Activities / Aktivitas Pengendalian
Merupakan tindakan penentuan melalui kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen untuk mengurangi resiko dalam pencapaian tujuan itu terlaksana.
  • Information and Communication / Informasi dan Komunikasi
 Komunikasi internal artinya informasi disebarkan melalui organisasi, ke atas, ke bawah dan antar entitas. Ini memungkinkan personal untuk menerima pesan yang jelas dari senior manajemen yang mengendalikan tanggung jawab harus ditindak serius. Komunikasi eksternal ada dua, memungkinkan komunikasi timbal balik dari informasi eksternal yang relevan dan melayani informasi ke pihak eksternal sebagai balasan kebutuhan dan harapan.
  • Monitoring Activities / Aktivitas Monitoring
Evaluasi dilakukan sebagai langkah untuk mengkoreksi kinerja perusahaan, apakah berjalan sesuai tujuan atau tidak. Dalam evaluasi biasanya terdapat pula rencana kedepan yang akan dilakukan demi memperbaiki kinerja perusahaan.
 
 
 
 
 PENGENDALIAN UMUMDAN PENGENDALIAN APLIKASI

  1. PENGENDALIAN UMUM
Pengendalian umum pada perusahaan dilakukan terhadap aspek fisikal maupun logikal. Aspek fisikal dilakukan terhadap aset-aset fisik perusahaan, sedangkan aspek logikal terhadap sistem informasi di level manajemen (misal: sistem operasi). Pengendalian umum sendiri digolongkan menjadi beberapa, diantaranya:
  • Pengendalian organisasi dan otorisasi. yaitu pemisaan tugas antar divisi dalam perusahaan hal ini dilakukan agar tidak terjadi penyerobotan wewenang kerja.
  • Pengendalian operasi. Operasi sistem informasi dalam perusahaan juga perlu pengendalian untuk memastikan sistem informasi tersebut dapat beroperasi dengan baik selayaknya sesuai yang diharapkan. 
  • Pengendalian perubahan. dalam sistem informasi penrubahan (update) tidak dapat dihindari karena sistem yang baik akan selalu terbarukan, hal ini dilakuakn agar sistem yang ada terus mengikuti perkembangan zaman dan selalu sesai dengan kebutuhan perusahaan.
  • Pengendalian akses fisikal dan logikal, yaitu pengendalian yang berkaitan dengan akses secara fisik terhadap fasilitas-fasilitas sistem informasi suatu perusahaan, sedangkan akses logikal berkaitan dengan pengelolaan akses terhadap sistem operasi sistem tersebut (misal: windows). 
  1. PENGENDALIAN APLIKASI
Pengendalian aplikasi adalah prosedur-prosedur pengendalian yang didisain oleh manajemen organisasi untuk meminimalkan resiko terhadap aplikasi yang diterapkan perusahaan agar proses bisnisnya dapat berjalan dengan baik.
Aplikasi berwujud perangkat lunak, yang dapat dibagi menjadi dua tipe dalam perusahaan untuk kepentingan audit PDE:
  • Perangkat lunak berdiri sendiri, Terdapat pada organisasi yang belum menerapkan SIA dan sistem ERP, sehingga masih banyak aplikasi yang berdiri sendiri pada masing-masing unitnya. Contoh: aplikasi (software) MYOB pada fungsi akuntansi dan keuangan.
  • Perangkat lunak di server, edapat pada organisasi yang telah menerapkan SIA dan sistem ERP. Aplikasi terinstall pada server sehingga tipe struktur sistemnya memakai sistem client-server . Client hanya dipakai sebagai antar-muka (interface) untuk mengakses aplikasi pada server.
Macam Pengendalian Aplikasi
  • Pengendalian Organisasi dan Akses Aplikasi, pada pengendalian organisasi, hampir sama dengan pengendalian umum organisasi, namun lebih terfokus pada aplikasi yang diterapkan perusahaan.
  • Pengendalian Input, pengendalian input memastikan data-data yang dimasukkan ke dalam sistem telah tervalidasi, akurat, dan terverifikasi.
  • Pengendalian Proses, pengendalian proses biasanya terbagi menjadi dua tahapan, yaitu tahapan transaksi, dimana proses terjadi pada berkas-berkas transaksi baik yang sementara maupun yang permanen dan tahapan database, proses yang dilakukan pada berkas-berkas master.
  • Pengendalian Output, pada pengendalian ini dilakukan beberapa pengecekan baik secara otomatis maupun manual.
  •  Pengendalian Berkas Master, pada pengendalian ini harus terjadi integritas referensial pada data, sehingga tidak akan diketemukan kejanggalan atau kesalahan data.