Minggu, 29 November 2015

FRAUD TREE DAN COSO 2013 (TUGAS IV)


Kecurangan (fraud) adalah tindakan yang dilakukan secara sadar atau tidak sadar oleh seseorang atau kelompok yang menyalahi aturan yang telah diterapkan untuk keuntungan pribadi atau kelompoknya sendiri.

Menurut The Association of Certified Fraud Examiners (ACFE), mencari atau menemukan penyimpangan dalam suatu perusahaan itu sulit sebab penyimpangan memiliki sifat dasar yang tertutup. Oleh karena itu, ACFE membuat suatu klasifikasi yang disebut “Fraud Tree”, yaitu sistem klasifikasi mengenai kemungkinan kecurangan yang dilakukan oleh karyawan di dalam suatu perusahaan. Secara umum, klasifikasi yang dilakukan terbagi menjadi tiga, yaitu:
  1. Penyimpangan atas aset (asset missappropriation), yaitu Penyalahgunaan terhadap aktiva tetap atau harta perusahaan yang digunakan untuk keuntungan pribadi atau kelompok.
  2. Pernyataan palsu (fraudulent statement), kecurangan yang biasanya terjadi dalam pelaporan keuangan yang dibuat untuk menunjukan kondisi perusahaan yang baik, dengan memalsukan pemasukan atau pengeluaran, laporan keuangan dibuat dengan baik namun tidak jujur.
  3. Korupsi (corruption), perbuatan melawan hukum dengan mengambil keuntungan atau harta yang bukan menjadi haknya demi keuntungan pribadi.
Dalam dunia kerja kecurangan dapat terjadi kapan saja dan dalam bidang pekerjaan apa saja, salah satu bidang yang rentan terjadi kecurangan adalah bidang keuangan. Cressey dalam penelitiannya telah berhasil menyimpulkan sebab-sebab terjadinya kecurangan. Hasil penelitian Cressey ini juga dikenal dengan teori Fraud Triangel. teori ini banyak dianggap sebagai salah satu teori yang direkomendasikan untuk digunakan dalam bahan belajar mengajar. Faktor-faktor yang termuat dalam teori Fraud Triangel 
·          

  1. Pressure atau tekanan, dalam dunia kerja tentu tekanan dapat terjadi baik itu tekanan internal maupun tekanan eksternal, tekanan ekonomi salah satunya dimana  tekanan kebutuhan sehari-hari menjadikan seseorang berbuat apa saja untuk memenuhinya tidak terkecuali melakukan kecurangan, banyak karyawan maupun pejabat yang melakukan kecurangan selain karena tekanan juga hasrat atau nafsu untuk menjadi seseorang yang kaya.
  2.  Opportuny atau kesempatan, sebuah tindakan kecurangan atau kejahatan bisa saja terjadi karena adanya celah atau kesempatan. Kurangnya pengawasan dalam perusahaan membuat orang-orang didalamnya melihat celah untuk mengambil keuntungan pribadi, hal ini tentusaja sangat merugikan perusashaan. 
  3.  Rationalization atau rasionalitas, kebiasaan-kebiasaan buruk yang sering dilakukan didalam perusahaan dapat membentuk anggapan bahwa kecurangan adalah hal yang rasional untuk dilakukan.
  Jenis-jenis fraud yang lain dijelaskan oleh ACFE(Associated of Certified Fraud Examiner) dalam fraud tree berikut


  1. Corruption atau korupsi, perbuatan melawan hukum dengan mengambil keuntungan atau harta yang bukan menjadi haknya demi keuntungan pribadi. korupsi bisa terjadi dimana saja, baik itu di lembaga pemerintahan maupun lembaga milik swasta. berikut adalah beberapa penyebab terjadinya korupsi:
  •           Konflik Kepentingan. dalam hal ini para pelaku orang yang melakukan korupsi lebih mementingkan kepentingan pribadi dibandingkan kepntingan instansi tempat dia bekerja. Rasa tidak mudah puas biasanya menjadi seseorang menginginkan kekayaan yang lebih untuk dirinya.
  •     Penyuapan, penyuapan dilakuakn biasanya kepada pejabat-pejabat birokrasi oleh pihak luar, penyuapan dilakukan untuk mempermudah birokrasi, sulitnya birokrasi di indonesia membuat praktik penyuapan sering terjadi. penyuapan dapat dilakukan dengan berbagai cara bisa dengan menyodorkan uang, cek, perhiasan, atau dalam bentuk bagi untung.
  •      Illegal Gratuities adalah pemberian yang dilakukan kepada seseorang untuk tujuan tertentu. dalam praktiknya para pejabat-pejabat tinggi sering menerima gratifikasi baik yang diterima secara sadar maupun tidak sadar. 
·   
     2. Asset Misappropriation  atau penggelapan
         Biasanya dilakukan dengan 3 cara antara lain:
·         Skimming: dalam skimming uang dijarah sebelum uang tersebut secara fisik masuk ke perusahaan. Cara ini terlihat dalam fraud yang sangat dikenal oleh auditor, yaitu lapping.
·         Larceny. Berbeda dengan skimming, maka larceny yaitu menjarah uang ketika sudah masuk dalam perusahaan. Dalam fraud tree larceny ada 5 yaitu billing schemes, Payroll Schemes, Expense Reimbursement Schemes, Check Tampering dan Register Disbursement
  • Billing Schemes: adalah skema dengan menggunakan proses billing atau pembebanan tagihan sebagai sarananya. Pelaku dapat mendirikan perusahaan bayangan yang seolah-olah merupakan pemasok atau rekanan atau kontraktor sungguhan. Perusahaan bayangan ini merupakan sarana untuk mengalirkan dana secara tidak sah ke luar perusahaan.
  • Payroll Schemes: adalah sekema melalui pembayaran gaji. Bentuk permainannya antara lain dengan pegawai atau karyawan fiktif. Atau dalam pemalsuan jumlah gaji. Jumlah gaji yang dilaporkan lebih besar dari gaji yang dibayarkan.
  • Expense Reimbursement Schemes. Sekam melalui pembayaran kembali-biaya-biaya, misalnya biaya perjalanan. Contoh seorang salesman mengambil uang muka perjalanan dan sekembalinya dari perjalanan dia membuat perhitungan biaya perjalanan. Kalau biaya perjalanan melampaui melampaui uang mukanaya, ia akan meminta penggantian. Ada beberapa cara skema melalui reimbursement ini. rincian biaya menyamarkan jenis pengeluaran yang sebenarnya atau biayanya dilaporkan lebih besar dari pengeluaran sebenarnya. 
  • Check Tampering: pemalsuan cek
  • Register Disbursement adalah pengeluaran yang sudah masuk dalam Cash Register. Skema ini melalui register disbursement pada dasarnya ada dua yaitu pengembalian uang yang dibuat-buat dan pembatalan palsu.
·         3. Fraudulent Statement
Fraud yang berkenaan dengan penyajian laporan keuangan. Ada beberapa cara yang dapar dilakukan antara lain menyajikan asset atau pendapatan lebih tinggi dari yang sebenarnya dan juga menyajikan asset atau pendapatan lebih rendah dari yang sebenarnya. 
 
 
 
 

COSO FRAMEWORK 2013

Definisi Pengendalian Internal menurut COSO
Pengendalian internal adalah proses yang dipengaruhi dewan direksi, manajemen dan personel lainnya, pada suatu entitas, didesain untuk menyediakan penjaminan bertanggung jawab mengenai  pencapaian tujuan hubungannya dengan operasional, laporan dan pencapaian tujuan.
COSO Cube 2013
Ada sebuah hubungan langsung antara tujuan, sesuatu yang diperjuangkan entitas untuk dicapai, komponen/unsur-unsur, yang menunjukkan apa yang dibutuhkan untuk meraih tujuan tersebut dan unit operasi, entitas resmi dan struktur lainnya dalam entitas. Hubungan tersebut dilukiskan dalam bentuk kubus.
·         Tiga kategori tujuan ditunjukkan pada kolom
·         Lima komponen ditunjukkan oleh baris
·         Struktur organisasi yang menunjukkan keseluruhan entitas, divisi, cabang, unit operasi atau fungsional, termasuk proses bisnis seperti penjualan, pembelian, produksi dan marketing dan untuk yang berkaitan dengan pengendalian internal, digambarkan oleh tiga dimensi dari kubus.



Komponen Pengendalian Internal
  • Control Environtment / Lingkungan Pengendalian
Merupakan susunan dari standar, proses dan struktur yang menyediakan dasar untuk terlaksananya pengendalian internal dalam organisasi. Dewan Direksi dan majajemen senior menetapkannya sebagai sifat paling utama menimbang pentingnya pengendalian internal dan juga mengharapkan standar perilaku.
  • Risk Assessment / Taksiran Resiko
Resiko dipandang sebagai kemungkinan bahwa suatu kegiatan akan dilaksanakan tidak dapat memenuhi tujuan. Analisis Resiko berkaitan secara dinamis dan literatif untuk mengidentifikasi dan menaksir resiko untuk mencapai tujuan. Maka, perkiraan resiko membentuk dasar untuk menentukan bagaiman resiko itu adan diatur.
  • Control Activities / Aktivitas Pengendalian
Merupakan tindakan penentuan melalui kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen untuk mengurangi resiko dalam pencapaian tujuan itu terlaksana.
  • Information and Communication / Informasi dan Komunikasi
 Komunikasi internal artinya informasi disebarkan melalui organisasi, ke atas, ke bawah dan antar entitas. Ini memungkinkan personal untuk menerima pesan yang jelas dari senior manajemen yang mengendalikan tanggung jawab harus ditindak serius. Komunikasi eksternal ada dua, memungkinkan komunikasi timbal balik dari informasi eksternal yang relevan dan melayani informasi ke pihak eksternal sebagai balasan kebutuhan dan harapan.
  • Monitoring Activities / Aktivitas Monitoring
Evaluasi dilakukan sebagai langkah untuk mengkoreksi kinerja perusahaan, apakah berjalan sesuai tujuan atau tidak. Dalam evaluasi biasanya terdapat pula rencana kedepan yang akan dilakukan demi memperbaiki kinerja perusahaan.
 
 
 
 
 PENGENDALIAN UMUMDAN PENGENDALIAN APLIKASI

  1. PENGENDALIAN UMUM
Pengendalian umum pada perusahaan dilakukan terhadap aspek fisikal maupun logikal. Aspek fisikal dilakukan terhadap aset-aset fisik perusahaan, sedangkan aspek logikal terhadap sistem informasi di level manajemen (misal: sistem operasi). Pengendalian umum sendiri digolongkan menjadi beberapa, diantaranya:
  • Pengendalian organisasi dan otorisasi. yaitu pemisaan tugas antar divisi dalam perusahaan hal ini dilakukan agar tidak terjadi penyerobotan wewenang kerja.
  • Pengendalian operasi. Operasi sistem informasi dalam perusahaan juga perlu pengendalian untuk memastikan sistem informasi tersebut dapat beroperasi dengan baik selayaknya sesuai yang diharapkan. 
  • Pengendalian perubahan. dalam sistem informasi penrubahan (update) tidak dapat dihindari karena sistem yang baik akan selalu terbarukan, hal ini dilakuakn agar sistem yang ada terus mengikuti perkembangan zaman dan selalu sesai dengan kebutuhan perusahaan.
  • Pengendalian akses fisikal dan logikal, yaitu pengendalian yang berkaitan dengan akses secara fisik terhadap fasilitas-fasilitas sistem informasi suatu perusahaan, sedangkan akses logikal berkaitan dengan pengelolaan akses terhadap sistem operasi sistem tersebut (misal: windows). 
  1. PENGENDALIAN APLIKASI
Pengendalian aplikasi adalah prosedur-prosedur pengendalian yang didisain oleh manajemen organisasi untuk meminimalkan resiko terhadap aplikasi yang diterapkan perusahaan agar proses bisnisnya dapat berjalan dengan baik.
Aplikasi berwujud perangkat lunak, yang dapat dibagi menjadi dua tipe dalam perusahaan untuk kepentingan audit PDE:
  • Perangkat lunak berdiri sendiri, Terdapat pada organisasi yang belum menerapkan SIA dan sistem ERP, sehingga masih banyak aplikasi yang berdiri sendiri pada masing-masing unitnya. Contoh: aplikasi (software) MYOB pada fungsi akuntansi dan keuangan.
  • Perangkat lunak di server, edapat pada organisasi yang telah menerapkan SIA dan sistem ERP. Aplikasi terinstall pada server sehingga tipe struktur sistemnya memakai sistem client-server . Client hanya dipakai sebagai antar-muka (interface) untuk mengakses aplikasi pada server.
Macam Pengendalian Aplikasi
  • Pengendalian Organisasi dan Akses Aplikasi, pada pengendalian organisasi, hampir sama dengan pengendalian umum organisasi, namun lebih terfokus pada aplikasi yang diterapkan perusahaan.
  • Pengendalian Input, pengendalian input memastikan data-data yang dimasukkan ke dalam sistem telah tervalidasi, akurat, dan terverifikasi.
  • Pengendalian Proses, pengendalian proses biasanya terbagi menjadi dua tahapan, yaitu tahapan transaksi, dimana proses terjadi pada berkas-berkas transaksi baik yang sementara maupun yang permanen dan tahapan database, proses yang dilakukan pada berkas-berkas master.
  • Pengendalian Output, pada pengendalian ini dilakukan beberapa pengecekan baik secara otomatis maupun manual.
  •  Pengendalian Berkas Master, pada pengendalian ini harus terjadi integritas referensial pada data, sehingga tidak akan diketemukan kejanggalan atau kesalahan data.

 
 

Minggu, 22 November 2015

PELAPORAN KEUANGAN DAN SISTEM PELAPORAN MANAJEMEN

A. Pelaporan Keuangan

Pelporan keuangan meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyeda dan penyampaian informasi keuanag. aspek aspek tersebut antara lain lembaga yang terlibat aspek penyusun standar, aspek pasar modal, aspek organisasi profesi dan aspek entitas pelapor.
peran utama pelaporan keuangan pada darasarnya adalah sebagai sarana untuk berkomunikasi antar pihak intenal dan pihak eksterna perusahaan mengenai kondisi terkini keuanagan sebuah perusahaan. pelaporan juga memiliki beberapa tujuan antara lain
  1. menyediakan informasi keuangan bagi pihak investor dan kreditor (eksternal) tentang pelaporan keuangan entitas yang nantinya digunakan untuk mengambil keputusan mengenai penyedia sumber daya entita pelapor.
  2. menilai prospek aruskas bersih yang dimiliki oleh suatu entitas oleh investor dan kreditur untuk mengukur seberapa efektif dan efisien manajemn entitas melakuakan pengelolaan dan tanggung jawab komisiaris untuk menggunakan sumber daya entitas.
pelaporan keuangan dan laporan merupakan dua hal yang berbeda namuan keduanya saling berkaitan. laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk mengembangkan kinerja peusahaan tersebut.  laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuanga merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan, laporan keuangan yang lengakap biasanya meliputi neraca, laporan posisi keuangan yang biasanya disajikan dalam bentuk laporan arus kas catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporantersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harg.

B. Sitem Pengendalian Manajemen

Pengendalian manajemen adalah suatu proses dimana manajemen senior memastikan bahwa orang-orang yang bekerja dibawahnya bekerja sesuai dengan tujuan utama perusahaan.
sitem pengendalian manajemn adalah suatu alat atau cara yang terstruktur yang digunakan oleh manajer untuk memasyiak bahwa orang-orang yang diawasinya melaksanakan strategi yang dikasud.
struktur pengendalian manajemen:
  1. struktur organisasi
  2. pendelegasian wewenang 
  3. pusat pertanggung jawaban
  4. pengukuran kinerja
  5. sistem informasi dan komunikasi
Ada beberapa tahap yang harus dilakukan agar pelaksanan pengendalian dapat berjalan dengan lancar anatara lain proses perencanaan strategi proses memutuskan program yang akan dilakuakn, penyusunan anggaran perencanaan keuangan jangka pendek untuk kepentngan perusahaan,, pelakanaan dari perencanaan yang telanh dibuat sebelumnya, dan evaluasi dan menilai kinerja manajer dan pertanggung jawaban berdasarkan efisiensi dan evektifitas kerja.

dalam sebuah pengendalian terdapat elemen yang harus diperhatikan antaralain :
  1. pelacak (detector), informasi mengenai apa yang sedang terjadi.
  2. penilai (assesor), perbandingan antara informasi dan kenyataan yang sedang terjadi.
  3. effector, melakukan koreksi terhadap perbedaan signifikan antara keadaan aktual dengan keadaan yang diinginkan.
  4. jaringan komunkasi, perangkat yang meneruskan informasi adi ketiga elemen diatas.